Calon Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengaku kecewa dengan tindakan
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di berbagai daerah yang mencopot
sejumlah baliho, spanduk, dan balon udara bergambar dirinya dan
pasangannya, Sudijono. Bibit merasa didiskriminasi oleh Panwaslu karena
gambar pasangan calon lain tidak dicopot atau diturunkan. "Kenapa
hanya gambar saya yang dicopot.
"Salahku opo sih? Saya bekerja untuk rakyat, kok malah gambar saya saja yang dicopot. Jangan begitulah, biarkan demokrasi berjalan," ujarnya di Kota Magelang, Rabu (1/5/2013) kemarin.
Terkait itu, calon Gubernur incumbent itu melapor ke Panwaslu dan Panwasda. Sekaligus, Bibit melontarkan protes karena tindakan itu dinilai tidak adil. "Gambar saya di mana-mana dicopot, sedangkan gambar pasangan lain tidak. Tentu ini tidak baik bagi kehidupan demokrasi ini. Toh nanti juga rakyat yang memilih. Biarkan saja terpasang dan jangan asal copot, ini tidak adil," tegas Bibit.
Secara terpisah, Ketua Panwaslu Kota Magelang, Basmar Perianto Amron memberikan konfirmasi, sejumlah alat peraga kampanye pasangan Bibit -Soedjiono yang diturunkan petugas berada di dalam kawasan zona putih kampanye. "Penurunan balon tersebut, memang kami lakukan karena tidak sesuai dengan peraturan. Apalagi, kawasan alun-alun merupakan tempat larangan untuk pemasangan alat peraga dan atribut kampanye," kata Basmar.
Kepala Satpol PP Kota Magelang Singgih Indri Pranggana menyatakan, pihaknya tidak akan tebang pilih dalam menangani pelanggaran pemasangan alat peraga pilgub. Pihaknya juga komitmen untuk tetap menindak secara tegas pemasangan banner, spanduk dan sejenisnya bila dipasang di kawasan zona putih. "Kami tidak tebang pilih, seluruhnya yang penempatan di tempat larangan seperti tiang listrik, pohon perindang dan fasilitas publik lainnya selama secara normatif dilarang, maka kami akan mencopotnya. Karena tidak mungkin pihak penyelenggara akan mencopot sendiri," ujarnya.
"Salahku opo sih? Saya bekerja untuk rakyat, kok malah gambar saya saja yang dicopot. Jangan begitulah, biarkan demokrasi berjalan," ujarnya di Kota Magelang, Rabu (1/5/2013) kemarin.
Terkait itu, calon Gubernur incumbent itu melapor ke Panwaslu dan Panwasda. Sekaligus, Bibit melontarkan protes karena tindakan itu dinilai tidak adil. "Gambar saya di mana-mana dicopot, sedangkan gambar pasangan lain tidak. Tentu ini tidak baik bagi kehidupan demokrasi ini. Toh nanti juga rakyat yang memilih. Biarkan saja terpasang dan jangan asal copot, ini tidak adil," tegas Bibit.
Secara terpisah, Ketua Panwaslu Kota Magelang, Basmar Perianto Amron memberikan konfirmasi, sejumlah alat peraga kampanye pasangan Bibit -Soedjiono yang diturunkan petugas berada di dalam kawasan zona putih kampanye. "Penurunan balon tersebut, memang kami lakukan karena tidak sesuai dengan peraturan. Apalagi, kawasan alun-alun merupakan tempat larangan untuk pemasangan alat peraga dan atribut kampanye," kata Basmar.
Kepala Satpol PP Kota Magelang Singgih Indri Pranggana menyatakan, pihaknya tidak akan tebang pilih dalam menangani pelanggaran pemasangan alat peraga pilgub. Pihaknya juga komitmen untuk tetap menindak secara tegas pemasangan banner, spanduk dan sejenisnya bila dipasang di kawasan zona putih. "Kami tidak tebang pilih, seluruhnya yang penempatan di tempat larangan seperti tiang listrik, pohon perindang dan fasilitas publik lainnya selama secara normatif dilarang, maka kami akan mencopotnya. Karena tidak mungkin pihak penyelenggara akan mencopot sendiri," ujarnya.
0 komentar "Baliho Dicopot, Bibit: Salahku Opo sih?", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar